Senin, 08 Februari 2010

Film dalam Industri Kreatif Remaja

Indonesia yang bermasyarakat majemuk dengan penghargaan yang ber-Bhinneka Tunggal Ika menyimpan beragam potensi sumber daya di tanah air maupun pada manusianya. Pergerakan manusia yang cepat inilah telah memasuki dunia yang menyiapkan keberagaman kebutuhan khususnya akan informasi dan didukung dengan kecanggihan teknologi yang mampu mengkomunikasikannya dengan lebih baik. Media-lah hasil dari perpaduan teknologi informasi dan komunikasi atau istilah asingnya ITC (Information Technology & Communication), yang pada perjalanan saat ini memunculkan kesadaran terhadap media (media awareness) sehingga mau tidak mau (mau…mau…mau…) kita harus mempunyai kemampuan untuk menyaring pesan-pesan, informasi, hiburan dan iklan yang berasal dari berbagai media, mulai dari koran, radio, televisi dengan iklan hingga video-klipnya sampai pada halaman web-site di internet yang kita nikmati setiap hari bahkan setiap saat dimana dan kapan saja. Tentunya nilai penyaringan melihat mana yang kebohongan dan mana berupa kenyataan yang positif untuk diikuti & disikapi.
Nah, untuk saat ini kita akan berbagi info tentang dunia film dalam industri kreatif remaja yang telah begitu banyak menyumbangkan berbagai hal untuk perkembangan bangsa ini, dimulai dari ide-ide orginal anak negeri, tren & gaya hidup, terbangunnya sarana & prasarana yang variatif sampai kepada perolehan pendapatan Negara dari pajak industri perfilman. Bila dibandingkan karya besar Garin Nugroho atau Dedi Mizwar dengan "Kiamat sudah dekat & Nagabonar-nya" belumlah sebanding dan sekualitas, begitu juga generasi selanjutnya seperti Hanung Bramantyo dengan karyanya Perempuan Berkalung Sorban (2008), Riri Riza bersama Mira Lesmana dan Rizal Mantovani dengan karyanya Pasir Berbisik (2001) & Kuldesak (1998) yang mendapat delapan penghargaan dari berbagai festival film internasional, antara lain, Rotterdam International film Festival, Pusan International Film Festival, Seatle International Film Festival, Deauville International Film Festival-Perancis, dan Asian Pasific International Film Festival.
Kondisi perfilman Indonesia saat ini menjadi era kebangkitan para sineas muda yang kaya akan ide-ide dengan sedikit jiwa seni bebas berkreasi, tanpa tekanan, tanpa titipan (sponsor) bahkan dana sekalipun. Walau diawali dengan film murahan yang mungkin tak mau dikata obralan dari kalangan yang awalnya hanya gemar nonton film lambat laun bisa menjadi pemerhati dan akhirnya berprofesi sebagai pelaku film yang berposisi sebagai crew, cameramen, sutradara bisa juga jadi produser. Hal ini tidaklah tabu karena berdasarkan tren sudah merambah bukan hanya dari rumah-rumah produksi tapi sudah ke kampus-kampus sampai pula kepada kalangan siswa di sekolah menengah atas atau kejuruan yang sedikit banyak telah menikmati pembelajaran informasi teknologi juga multimedia & animasinya. Walau film yang terlahir kadang berbau percintaan, horror yang berbumbu majik, Videoklip grup musik local, juga kehidupan realitas keseharian dirinya mulai dari rumah ke sekolah yang pulangnya mampir ke mall. Tapi inilah kreatifitas pencerahan perfilman Indoonesia yang bukan hanya sekedar produktivitas yang dicari tapi juga kualitas dan keragaman tema yang menuju kepada film-film documenter, kolosal, sejarah, saints & investigatif.
Untuk itu tidak ada salahnya kami memberikan solusi untuk praktikum dilingkungan kita. Mulailah dari ide cerita dari momen-momen bersejarah kita mungkin jadi hal menarik untuk didokumentasikan dalam film pendek untuk penghargaan pada diri kita atau orang, sebagai referensi bisa dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Penelitian awal,
Mencari latar belakang film yang ingin kita buat.
2. Siapkan peralatan shooting;
Handycam/camera video apapun, baterai charge, mikrofon, kaset/CD kosong, lampu dan lainnya yang sederhana.
3. Buat Alur Cerita;
Tentukan siapa-siapa pemerannya dan apa tugasnya berikut lokasinya.
4. Syuting atau Pengambilan Gambar;
Rekamlah gambar/adegan yang berguna saat editing jangan sampai ada yang terlupa.
5. Mengedit Film;
Bantuan komputer dengan program editing mengambil alur yang menarik dengan durasi waktu tidak lebih dari 15 menit.
6. Soundtrack/ Musik Latar;
Sesuaikan dengan tampilan gambar yang dikerjakan di komputer program MP3 editing.
7. Pilihan judul;
Judul yang didapatkan harus mencerminkan film secara keseluruhan
HIDUP PERFILMAN INDONESIA..…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar